Air cooling Noctua NH-D15 ternyata bisa ngalahkan AIO 360mm ini test termalnya

Fakta mengejutkan: pada pengujian beban tinggi i7‑4790K @4.5GHz, beberapa air cooler premium mampu menyamai atau mengalahkan liquid coolers dalam kondisi tertentu.
Artikel ini menyajikan comparison singkat dan jelas antara pendingin udara dan beberapa model liquid. Kami menyorot hasil suhu, kebisingan, dan garansi agar Anda dapat melihat performance nyata, bukan sekadar klaim pemasaran.
Intinya: ada tempat di mana air cooler legendaris ini unggul—termasuk kebisingan yang lebih rendah—dan ada juga situasi high end di mana liquid coolers memang memberi keunggulan. Bacaan singkat ini akan membantu Anda tahu kapan sebuah cooler lebih cocok untuk kebutuhan sehari‑hari dan kapan perlu invest ke solusi yang lebih agresif.
Pendahuluan: duel air cooler vs liquid coolers dan hasil yang mengejutkan
Pertarungan pendingin CPU ini menyingkap bahwa klaim ‘lebih dingin selalu lebih baik’ tidak selalu benar. Dalam pengujian nyata kami pada i7‑4790K 4,5GHz, beberapa tests menunjukkan hasil yang lebih bernuansa antara dua pendekatan.
Data singkat: pada Prime95 (Large FFTs) selama 20 menit dengan ambient ~19°C, NZXT Kraken X61 mencatat suhu terendah saat load, tetapi menghasilkan noise tinggi pada putaran maksimal.
Di sisi lain, NH‑D15 menunjukkan performance suhu yang setara dengan Corsair H100i GTX namun jauh lebih senyap. Idle dicatat setelah 20 menit, dan setiap run dipisah dengan stabilisasi 10 menit untuk hasil yang konsisten.
- Banyak people berasumsi high end liquid selalu unggul, padahal results menunjukkan perbedaan kecil pada beban moderat.
- Pada penggunaan harian, reason memilih sering bergantung pada keseimbangan suhu dan noise, bukan hanya angka termal.
- Konteks CPU dan beban akhir (end) penting: untuk beban ekstrem, radiator besar memberi keuntungan, namun untuk banyak pengguna satu solusi udara sudah cukup.
Tujuan kami bukan memihak, melainkan membantu Anda melihat kapan satu opsi benar‑benar memberi manfaat dan kapan itu hanya overkill.
Siapa melawan siapa: ringkasan cooler yang dibandingkan
Mari lihat daftar rival yang kami bandingkan, lengkap dengan angka ringkas. Ringkasan ini membantu menilai perbedaan desain, noise levels, dan garansi sebelum melihat hasil uji.
Lawan utama: noctua nh-d15 berhadapan dengan Kraken X61 (280mm), Corsair H100i GTX, Cooler Master Nepton 240M, Deepcool Captain 240M, dan Thermaltake Water 3.0 Extreme S. Perbandingan mencakup coolers dari berbagai segmen harga dan ukuran radiator.
| Model | Fans | CFM / dBA | Tekanan | Garansi |
|---|---|---|---|---|
| noctua nh-d15 | 2x140mm | 82.5 / 24.6 | 1.51 mmH2O | 6 thn |
| Kraken X61 (280) | 2x140mm | 106.1 / 37 | 1.97 mmH2O | 6 thn |
| H100i GTX | 2x120mm | 70.7 / 37.7 | 4.65 mmH2O | 5 thn |
| Nepton / Captain / Water 3.0 | 2x120mm | varies | 3.7-4.8 mmH2O | 1-5 thn |
Desain fisik memengaruhi pemasangan: heatsink besar butuh ruang RAM, sedangkan radiator butuh ruang di top atau front case. X61 punya area radiator ~36% lebih besar dari 240mm, satu faktor penting saat beban tinggi dalam degrees celsius.
Intinya: di atas kertas hasil cukup seimbang. Angka CFM dan tekanan membantu memprediksi performa, tapi fan curve, mounting, dan case layout menentukan siapa unggul di sistem Anda.
Metodologi & test bench: cara kami mengukur performa, noise, dan stabilitas
Metode pengujian kami dirancang untuk mereplikasi kondisi penggunaan sehari‑hari sekaligus menekan suhu puncak. Setiap run dibuat konsisten agar hasil bisa dibandingkan antar coolers dan generasi CPU.
Lingkungan uji
Ambient dikunci di ~19 degrees celsius. Beban dibuat dengan Prime95 (Large FFTs) selama 20 menit untuk memancing output thermal maksimum.
Platform & monitoring
Platform utama: i7‑4790K @4.5GHz. Data tambahan mencakup i9‑14900KF dan CPU modern AMD ~200W untuk menunjukkan perubahan cooling pada power tinggi.
Monitoring memakai RealTemp untuk suhu dan CPU‑Z untuk verifikasi clock/volt agar integritas data cpu terjaga.
Pengukuran noise & prosedur
Noise level diukur dengan dBA meter pada jarak ~50 cm menghadap system. Sebagai pembanding, kami mencatat bahwa pengujian modern memakai chamber hemi‑anechoic pada 1 m untuk levels yang lebih presisi.
Pengaturan BIOS, thermal paste, dan stabilisasi
Kami mempertahankan pengaturan default BIOS untuk mencerminkan pengalaman pengguna biasa. Thermal paste yang sama digunakan pada semua unit.
Setelah tiap tests, sistem didiamkan 10 menit untuk menstabilkan suhu di dalam case sebelum run berikutnya. Variasi cold plate design juga diuji pada unit terbaru untuk melihat pengaruh plate design terhadap kontak IHS.
- Ringkasnya: cara ini memberi data yang bisa dibandingkan lintas generasi, membantu Anda memahami apa yang terjadi saat Anda ’ve got rencana upgrade.
Hasil termal: idle vs beban — suhu, beban daya, dan degrees Celsius
Perbandingan termal berikut memperlihatkan bagaimana setiap solusi merespon kondisi nyata. Data ini membantu menentukan cooler mana yang cocok untuk kebutuhan harian atau skenario heat tinggi.
Idle: aman semua
Pada keadaan idle hampir semua unit berada di zona aman. Captain 240M mencatat temperatures tertinggi sekitar 35°C, sementara noctua nh-d15 setara dengan X61 dan H100i GTX.
Load 4790K: peringkat performa
Pada beban Prime95 i7‑4790K, X61 jadi terdingin. NH‑D15 menyamai H100i GTX, sedangkan Nepton 240M dari cooler master berada terakhir di ~73°C.
Heat tinggi: 250W Intel
Saat heat dinaikkan ke 250W, liquid coolers 360mm seperti Liquid Freezer III unggul jauh. Dalam pengukuran noise‑normalized, unit 360mm mencatat ~48,1°C di atas ambient untuk P‑core, sekitar 9,7°C lebih dingin dari NH‑D15 G2.
200W AMD: perbedaan kecil
Pada beban 200W (100% fan), selisih antar air cooler tipis. NH‑D15 G2 menunjukkan peningkatan efisiensi ~1,0–1,6°C dibanding generasi lama.
| Scenario | Terbaik | Catatan | Impact |
|---|---|---|---|
| Idle | X61 / NH‑D15 / H100i | Captain 240M ~35°C | Nyaris tak terdengar |
| Load 4790K | Kraken X61 | NH‑D15 ≈ H100i GTX; Nepton terakhir | Perbedaan 1–7°C |
| 250W Intel | Liquid Freezer III 360 | ~9,7°C lebih dingin dari NH‑D15 G2 | Kelebihan kapasitas heat radiator |
| 200W AMD | NH‑D15 G2 | +1–1,6°C vs D15 lama | Perbedaan kecil antar air cooler |
Intinya: untuk penggunaan harian dan gaming gap suhu tidak selalu besar. Namun, bila Anda menghadapi beban heat tinggi terus‑menerus, 360mm memberikan buffer nyata. Pilih berdasarkan keseimbangan suhu, noise, dan biaya di akhir.
Hasil noise levels: siapa paling senyap saat idle dan full load
Kebisingan dari cooler sering lebih terasa daripada perbedaan suhu beberapa derajat.
Idle: perbandingan senyap
NH‑D15 memberi noise level terendah saat sistem menganggur. Suaranya hampir tak terdengar di meja kerja.
Sebaliknya, X61 mencatat ~35 dBA pada kondisi idle teratas dalam pengujian kami. Itu membuat perbedaan terasa saat PC dekat telinga.
Full load: siapa melonjak
Pada beban penuh, NH‑D15 tetap terkendali dan tidak banyak berubah dari segi noise. Ini membuat pengalaman penggunaan tetap nyaman.
Kraken X61 bisa melonjak sangat berisik saat fan mencapai RPM maksimum. Captain 240 dan H100i GTX tergolong berisik namun masih dapat diterima.
Profil frekuensi dan karakter suara
Desain blade dan mekanik fan memengaruhi nada. NF‑A14x25r G2 memakai SupraTorque untuk offset 25 RPM agar spike frekuensi tidak bertemu.
Material LCP dan gap ujung bilah 0,7 mm membantu menjaga stabilitas dan menekan dengung. Hasilnya, kualitas noise lebih halus walau angka dBA mirip.
| Scenario | Terendah (dBA) | Paling Berisik | Catatan |
|---|---|---|---|
| Idle | NH‑D15 ~22–24 | X61 ~35 | Perbedaan terasa pada setup dekat telinga |
| Full load | NH‑D15 ~30–32 | X61 >40 | Beberapa AIO agresif menaikkan fan saat spike |
| Karakter suara | Halus | Dominan ton tinggi | G2 menunjukkan kontrol frekuensi lebih baik |
- Kualitas nada sering lebih penting dari besaran dBA.
- Jika youʼve got PC di meja, selisih 3 dBA sudah terasa.
- Ingat: GPU dan fan case juga memengaruhi noise total.
Kesimpulan singkat: bagi yang mengutamakan keheningan, opsi udara seperti NH‑D15 dan G2 lebih unggul. Coolers dengan radiator perlu kurva fan yang cermat untuk mendekati level tersebut.
Desain & kompatibilitas di dalam case: heatsink besar vs radiator
Desain fisik dan tata letak komponen sering jadi penentu utama saat memilih pendingin untuk build Anda. Ruang di inside case, posisi motherboard, dan akses ke konektor memengaruhi kenyamanan pemasangan lebih dari banyak orang duga.
Clearance RAM dan akses PCIe latch
Heatsink besar—seperti model tower klasik—sering mendekati slot RAM dan bisa menutupi kait PCIe. Ini membuat pelepasan GPU sedikit merepotkan di case yang padat.
Saran: pilih modul RAM low‑profile atau periksa jarak sebelum beli untuk menghindari kejutan saat upgrade.
Kebutuhan ruang radiator dan pemasangan
Radiator 240/280/360mm memerlukan ruang panel depan atau atas. Ketebalan radiator ditambah fans bisa mengurangi clearance panel.
Catatan praktis: banyak sekrup, routing selang, dan posisi intake vs exhaust menentukan apakah case Anda kompatibel.
Aliran udara real‑world dan pengaruh GPU
GPU modern memancarkan heat ke atas, yang sedikit mengubah pola aliran udara di area CPU. Tes gaming menunjukkan perbedaan suhu cpu antara kedua pendekatan biasanya hanya one‑digit degrees.
- Heatsink besar = ruang socket lebih penuh, akses motherboard sedikit terganggu.
- Radiator = area di sekitar CPU lebih lega, tapi butuh case kompatibel.
- Optimalkan kurva fans untuk little bit peningkatan airflow di seluruh case.
| Aspek | Heatsink tower | Radiator |
|---|---|---|
| Akses PCIe / RAM | Terpengaruh | Lebih lega |
| Pemasangan | Lebih simple | Butuh sekrup & routing |
| Pengaruh GPU heat | Sedikit naik | Sedikit naik |
Intinya: pilih berdasarkan tata letak case dan kebutuhan. Jika youʼve got ruang radiator memadai, cooler radiator memberi area kerja motherboard lebih bersih. Jika tidak, heatsink besar tetap jadi way yang andal dan simpel.
Instalasi & ekosistem: kemudahan pasang vs kontrol dan hub
Sebelum berbicara soal suhu, lihat dulu seberapa mudah atau rumit setiap opsi dipasang di dalam case. Proses instalasi memengaruhi waktu rakit, rapi kabel, dan pengalaman sehari‑hari.
Bagian udara memakai bracket sederhana pada platform Intel/AMD. Oleskan thermal paste jika belum ada stock, lalu kencangkan heatsink dengan dua sekrup spring‑loaded.
Pasang dua fans 140mm ke heatsink dan koneksikan ke header CPU. Jika motherboard terbatas, gunakan splitter. Cara ini cepat, minim kabel, dan mudah di‑set untuk noise rendah.
Radiator dan hub: lebih banyak langkah, lebih banyak kontrol
Pada satu unit berbasis cair, Anda harus ganti bracket sesuai platform dan lepaskan bracket stock AMD bila perlu. Pasang pompa, lalu mounting radiator dengan sejumlah sekrup.
Beberapa model memakai hub terpusat yang butuh header USB 2.0 di motherboard dan daya PCIe 6‑pin. Keuntungan: sinkronisasi lighting dan kurva banyak fans lewat software seperti iCUE.
- Waktu: pemasangan udara biasanya selesai dalam one sesi singkat; radiator butuh way lebih lama.
- Ekspansi: jika youʼve got rencana tambahkan banyak fans, ekosistem hub mempermudah tanpa mengisi header motherboard.
- Manajemen: air lebih set‑and‑forget; solusi dengan hub menawarkan kustomisasi fan dan monitoring, tapi butuh update software.
| Aspek | Heatsink (air) | Radiator + Hub |
|---|---|---|
| Pemasangan | Simple, cepat | Bracket + mounting radiator |
| Kabel & rapi | Minim kabel | Butuh routing dan USB 2.0 |
| Kontrol | BIOS fan curve | Software iCUE; sinkronisasi banyak fans |
Jika Anda ingin diskusi lebih teknis tentang perbandingan instalasi dan performa, lihat diskusi perbandingan untuk insight tambahan.
Noctua Nh-d15 Vs Aio: performa, noise, risiko, dan alasan memilih salah satu
Pilihan cooler seringkali soal kompromi antara suhu terendah dan kenyamanan penggunaan. Di sini kita ringkas perbedaan utama agar Anda bisa menentukan prioritas.
Kinerja pendinginan
Untuk cooling performance murni pada load ekstrem, liquid coolers 360mm unggul. Pada skenario 250W Intel, model 360mm mencatat selisih sekitar 7–10 degrees celsius dibanding versi G2.
Namun, pada beban menengah seperti 200W AMD, air cooler G2 bersaing ketat dan sering jadi pilihan terbaik saat noise‑normalized.
Noise dan respons
Noise menjadi faktor penentu bagi banyak people. Air cooler menawarkan noise level lebih rendah di idle dan saat beban moderat.
Beberapa liquid coolers bisa senyap di load, tetapi pompa/kipas mereka kadang agresif dan lambat turun ke idle. Itu menghasilkan fluktuasi suara yang mengganggu bagi pengguna di ruang kerja.
Risiko, perawatan, dan alasan memilih
Risiko liquid coolers: potensi kebocoran, kegagalan pompa, dan ketergantungan pada hub/software. Keuntungannya: ruang kerja di sekitar socket lebih rapi.
Kekhawatiran air cooler: bobot besar yang membuat pemindahan PC jadi lebih riskan. Pada end yang jarang dipindah, mounting berkualitas umumnya aman.
- Ringkasan keputusan: pilih 360mm jika Anda butuh headroom untuk render/AVX berjam‑jam.
- Pilih air cooler untuk daily use, gaming, dan lingkungan yang mengutamakan keheningan.
- Perhatikan cold plate dan kontak IHS untuk konsistensi temperatures seiring waktu.
| Aspek | Keunggulan | Catatan |
|---|---|---|
| Load ekstrem | 360mm liquid coolers | Selisih 7–10 °C pada 250W |
| Daily & noise | Air coolers | Lebih senyap di idle dan beban menengah |
| Risiko & perawatan | Air: rendah; Liquid: lebih tinggi | Kebocoran, pompa, atau bobot |
Butuh data lengkap dan pengujian terperinci? Baca perbandingan mendalam di review perbandingan untuk melihat angka dan konteks lebih jauh.
Evolusi NH-D15 ke NH-D15 G2: cold plate design, 8 heatpipe, dan fans LCP baru

Upgrade ini lebih dari sekadar kosmetik; beberapa elemen struktural dibuat ulang untuk efisiensi panas pada beban panjang.
Inti perubahan: versi G2 menambah jumlah heatpipe menjadi delapan dan memperkenalkan tiga varian cold plate. Ini membawa peningkatan cooling nyata tanpa mengorbankan karakter akustik.
Varian cold plate dan kecocokan platform
- HBC (High Base Convexity) — untuk Intel; tekanan pusat lebih kuat pada IHS cekung.
- LBC (Low Base Convexity) — untuk AM4/AM5; permukaan sangat datar untuk contact chiplet.
- Standard — opsi serbaguna bila youʼve got perangkat campuran.
Peta tekanan, offset mount, dan hasil praktis
Peta tekanan menunjukkan HBC memberi distribusi optimal pada die Intel. Pada AMD, offset mount membantu menempatkan tekanan lebih dekat ke chiplet sehingga suhu lebih konsisten.
Fans NF‑A14x25r G2: bahan LCP dan SupraTorque
Dua fans baru memakai LCP untuk stabilitas bilah. Gap ujung ~0,7 mm meningkatkan efisiensi. Fitur SupraTorque meng-offset RPM antarfan untuk menghindari beat frequency.
| Scenario | Keunggulan | Selisih |
|---|---|---|
| AMD 200W | G2 LBC | ~1–1,6 degrees celsius |
| Intel 250W (noise‑norm) | G2 HBC | ~2–3 degrees celsius |
| Mod washer | Option | ~0,8 degrees celsius (tidak direkomendasi) |
Rekomendasi singkat: pilih varian cold plate sesuai platform dan gunakan thermal paste berkualitas untuk memaksimalkan plate design. Untuk pemilik noctua nh-d15 lama, G2 memberi peningkatan nyata terutama pada beban sustained.
Perbandingan air coolers lain: Peerless Assassin, A720, dan Cooler Master
Untuk banyak pengguna, pertimbangan utama adalah selisih suhu yang sepadan dengan harga.
Ringkasnya: di segmen nilai, Peerless Assassin dan ID‑Cooling A720 sering menempel performa model premium dengan biaya lebih rendah. Namun pada skenario Intel 250W (noise‑normalized), NH‑D15 G2 unggul sekitar 2,9–4,4°C atas A720 dan Assassin.
Di sisi lain, pada AMD 200W dengan fan 100% A720 kadang lebih dingin ~1,4°C, tetapi catatan pentingnya adalah kenaikan noise ~5,1 dBA. Trade‑off ini menentukan kenyamanan harian bagi pengguna di ruang kerja.
Kasus khusus dan biaya upgrade
- Cooler Master MA824 dilaporkan underperform pada beberapa uji independen—spesifikasi tidak selalu mencerminkan place nyata.
- Jika unit liquid bawaan berisik, mengganti fan bisa memperbaiki suara, namun biaya tambahan sering menutup gap ke solusi premium.
- Buat keputusan dengan jujur: banyak pengguna lebih diuntungkan mengalokasikan dana ke GPU/CPU daripada mengejar 1–2°C ekstra.
Untuk diskusi teknis dan hasil pengujian lebih lanjut, lihat perbandingan AIO atau D15.
Harga, garansi, dan value: mana yang lebih “worth it” untuk pasar Indonesia
Sebelum membeli pendingin baru, hitung total biaya dan resiko jangka panjang agar pilihan Anda benar‑benar sepadan dengan kebutuhan.
Pada kelas high end, versi G2 dari tower premium dijual lebih mahal dibanding beberapa liquid 360mm seperti Liquid Freezer III yang historis lebih murah. Perbedaan harga ini kadang kecil, namun penting saat menghitung value di Indonesia karena stock dan biaya impor memengaruhi banderol akhir.
Garansi jadi faktor penentu. Garansi 6 tahun pada model tower memberi ketenangan. Banyak AIO memiliki garansi 1–6 tahun tergantung merk; itu berarti potensi biaya servis atau penggantian lebih besar untuk beberapa unit.
Dalam banyak system harian, noise levels rendah dari tower sering terasa lebih bernilai ketimbang selisih 2–3°C. Namun jika Anda butuh headroom OC atau beban tinggi terus‑menerus, radiator 360mm memberi margin termal lebih besar.
| Aspek | Tower premium | Radiator 280/360mm |
|---|---|---|
| Harga contoh (USD) | $150 (G2) | $117 (LF III 360) |
| Garansi | 6 tahun | 1–6 tahun (varies) |
| Keunggulan | Keheningan, keandalan, pemasangan mudah | Suhu puncak lebih rendah, ekosistem kontrol |
| Biaya tambahan | Biasanya sedikit (fans/none) | Bracket, fan ekstra, kabel, kemungkinan hub |
Reason memilih satu solusi bukan soal angka termal semata. Hitung biaya total: harga unit, aksesori, penggantian potensial, dan dampak konsumsi listrik bila pompa/kipas berjalan agresif. Pilih yang paling cocok dengan pola pakai sehari‑hari dan layout case Anda.
Rekomendasi skenario: gaming, produktivitas, streaming, dan inside case management

Setiap skenario penggunaan menuntut keseimbangan antara suhu, kebisingan, dan manajemen inside case.
Gaming & daily use
Untuk gaming sehari‑hari, pilih air cooler jika Anda butuh operasi senyap dan setup simpel. CPU jarang kerja pada load ekstrem lama, sehingga cooling performance air sudah memadai.
Keuntungan: pemasangan cepat dan minim software.
Workloads berat & Intel high power
Jika Anda sering render, encoding, atau beban panjang pada Intel 250W, pilih cooler dengan radiator 360mm untuk margin suhu lebih besar. Itu menjaga clocks stabil di beban berat.
Build rapi, RGB & manajemen inside case
Ingin build bersih dan sinkronisasi lighting? Ekosistem hub dan software memudahkan kontrol fans dan RGB.
Namun di case kecil, inside case routing selang bisa menantang. Air solusi lebih sederhana tapi cek clearance RAM dan panel samping.
- Kreator konten: utamakan noise rendah saat rekaman — air cooler membantu ruang akustik tenang.
- Jika youʼve got banyak fans addressable, ekosistem radiator memberi way termudah untuk sinkronisasi.
- Perhatikan power PSU saat menambah hub/lighting; air cooler umumnya hanya pakai header CPU.
- Atur kurva fans case agar aliran udara seimbang dan tidak menimbulkan turbulensi.
| Prioritas | Rekomendasi | Catatan |
|---|---|---|
| Gaming / Daily | Air cooler | Senyiap & mudah |
| Render / Workload tinggi | Radiator 360mm | Margin suhu lebih besar |
| Build rapi / RGB | Radiator + hub | Kontrol terpusat, butuh PSU & ruang |
Kesimpulannya: pilih berdasarkan prioritas Anda—suhu minimum absolut untuk beban ekstrem, atau operasi sunyi dan simpel untuk penggunaan end‑to‑end.
Kesimpulan
Ringkasnya: pengujian menunjukkan bahwa sebuah pendingin udara masih punya place kuat bagi banyak pengguna.
NH‑D15 tampil paling senyap pada uji 4790K dan mampu menandingi suhu beberapa liquid. Generasi G2 memberi kenaikan 1–3°C lewat plate design dan cold plate yang disesuaikan.
Sementara itu, 360mm tetap unggul 7–10°C pada beban Intel 250W jika Anda butuh temperatures terendah. Namun trade‑off nya adalah noise lebih tinggi dan pemasangan yang lebih rumit.
Way terbaik: tentukan prioritas—keheningan, value, dan sederhana untuk daily use; atau headroom maksimal dan ekosistem bila pekerjaan Anda membutuhkan lot cooling. Atur kurva fan dan airflow case untuk memaksimalkan results.
Butuh panduan memilih yang sesuai? Baca lebih lanjut di tips memilih CPU cooler.
➡️ Baca Juga: Atasi Gula Darah Tinggi dengan Rebusan Daun Ini
➡️ Baca Juga: Pelatihan Sistem Komputer Kerja Cepat: Meningkatkan Efisiensi




